Ganjar minta Gunung Kemukus dijadikan tempat wisata Alami

Kamis, 8 Juni 2017 22:13
Reporter : Suwandi

Ganjar di Makam Pangeran Samudro.


Gurbernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkejut saat mengecek pembangunan jembatan Barong di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Kamis (8/6).

Di sela-sela kunjungan kerjanya itu, dia melihat pembangunan jembatan yang menghubungkan akses dari pedesaan menuju ke Kawasan Gunung Kemukus dan mendapatkan kabar praktek prostitusi berkedok ritual ziarah di Makam Pangeran Samudro di Kawasan Gunung Kemukus Kabupaten Sragen, Jateng, kembali marak.

"Sudah mulai kembali pak itunya (praktek prostitusi berkedok ziarah) di sana," cetus seorang perangkat desa setempat kepala ganjar.

Ganjar memutuskan untuk mendatangi dan melihat langsung kondisi Gunung Kemukus. Dia kemudian menyusuri pegunungan yang juga berada di tengah sekitar Waduk Kedung Ombo itu.

"Yuk ke sana. Jangan-jangan jembatan yang sudah jadi ini memudahkan orang-orang yang begitu (prostitusi berkedok ziarah)," ucap politikus PDI perjuangan ini.

Ganjar menyesalkan kembali munculnya prostitusi berkedok ritual ziarah makam Pangeran Samudro yang dikenal sebagai penyebar agama islam itu. Padahal, sekira dua tahun yang lalu usai media asing Australia ramai mengabarkan ritual seks menyimpang, Ganjar sempat berupaya untuk menghentikannya.

"Jadi setelah dulu ramai kan saya telpon sama bu Bupati terus coba dikomunikasikan. Sekarang balik lagi. Maka tidak mungkin kalau hanya memakai cara melarang. Maka kita harus lebih sistematis," kata Ganjar.

Ganjar berharap Bupati Sragen Yuni melakukan langkah revitalisasi yang tegas untuk merubah Kawasan Gunung Kemukus sebagai kawasan wisata religius bukan kawasan praktek ritual seks berkedok ziarah.

"Kalau ke depannya ini direvitalisasi dan dijadikan tempat wisata religius, menurut saya musti dibangun secara fisik untuk religius. Maka mereka yang ada disini mesti diajak mereka yang mau mendukung wisata religius. Bukan malah disalahgunakan yang lain," tindasnya.

Ganjar menyarankan Pemkab Sragen bertindak tegas untuk melarang dan tidak memberikan izin hiburan di tempat yang mustinya dianggap lokasi wisata sakral dan harus dihormati ini.

"Maka saya menyarankan tidak diizinka. Jangan diizinkan untuk izin-izin hiburan. Tidak ada hiburan. Kalau mau yo ngaji neng kene. Kalau mau yo zairah. Diarahkan bisa jualan souvenir kayak di Kalinyamatan. Orang berdoa, ziarah dan begitu pula pulang belanjanya yo ada beli kuran di situ, beli sarung, beli kopiah. Terus kemudian beli tasbih. Kalau itu bisa diarahkan ke sana menurut saya bagus," bebernya.

Selain itu, Ganjar menambahkan Kawasam Kedung Ombo harus ditata lebih rapi supaya tidak muncul bangunan-bangunan liar. Sebab, menurutnya bangunan liar itu juga akan merusak pemandangan di sekitar Gunung Kemukus itu.

"Yang kedua tadi masukannya cukup menarik. Saya kira pengelola waduk Kedungombo juga harus ikut menertibkan kawasan bangunan di sekitar bibir waduk sabuk hijau. Kalau bisa ditertibkan fungsinya bisa sebagai fungsi penyangga. Dari sini kan viewnya juga lebih bagus kan? Sebab kalau tidak itu akan memancing. Bangunan-bangunan liar akan menjamur. Nah kalau itu bisa ditertibkan ya tertibkan," pungkasnya.

Saat mendatangi Makam Pangeran Samudro di Kawasan Gunung Kemukus, Ganjar menyempatkan diri untuk memanjatkan doa tahlil beserta rombongan di depan batu nisan makam. Ganjar juga menemui beberapa tokoh masyarakat di sekitar Gunung Kemukus, Pendeman, Kabupaten Sragen, Jateng.

IKLAN SEBENTAR YA GAES^^ :
Sabung Ayam


No comments:

Post a Comment

Instagram